Jumat, 22 Februari 2019

Indonesia Sudah Terbiasa Impor Jagung Dari Dulu

Diskusi 'Data Jagung yang Bikin Bingung' yang diselenggarakan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2/2019). | AKURAT.CO/Denny Iswanto

Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan Dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya sudah biasa melakukan ekspor jagung sejak beberapa tahun yang lalu.
 
"Saat ini terbangun opini bahwa di tahun inilah Indonesia baru pertama kali melakukan ekspor jagung.  Berdasarkan data BPS dari 2013, ekspor jagung itu adalah hal yang biasa-biasa saja," ujar Yeka Hendra Fatika dalam diskusi "Data Jagung yang Bikin Bingung" yang diselenggarakan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Yeka menjelaskan, beberapa negara sasaran ekpsor jagung antara lain adalah Filipina, Jepang, Vietnam, Malaysia, UEA, dan Singapura.

Dengan kata lain, pemerintah Indonesia sudah lama melakukan ekspor jagung, dengan kecederungan ekspor yang sangat berfluktuasi.

Yeka juga mengungkapkan bahwa ekspor jagung Indonesia sepenuhnya didorong oleh aktivitas bisnis biasa, terutama perdagangan di wilayah perbatasan antarnegara.

Yeka juga menyoroti bahwa dengan adanya kebijakan pengendalian impor, maka memang benar impor jagung menurun, tetapi di lain pihak, impor gandum ternyata mengalami peningkatkan.

"Karena jagungnya dikurangi, produsen pakan mencari sumber pakan lainnya sehingga ditemukan gandum," ujarnya.

Kebijakan importasi itu berpotensi menjadi polemik bila sejumlah faktor tidak dipertimbangkan dengan baik seperti berdasarkan pengalaman.

Importasi yang dilakukan secara mendadak selalu disertai dengan peningkatan harga jagung di pasar internasional, sehingga harga jagung yang diterima peternak melebihi harga patokan jagung sebesar Rp4.000 per kilogram sesuai dengan Permendag No 58/2018.



Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar