Kamis, 16 Mei 2019

BI Pertahankan Suku Bunga, Rupiah Kembali Menguat

Petugas jasa penukaran uang asing PT Ayu Masagung menghitung pecahan uang dolar AS di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/3). | AKURAT.CO/Dharma Wijayanto

Setelah bank sentral menahan suku bunga acuan, BI 7-day reverse repo rate, di level 6 persen, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank kembali menguat di Jakarta, Kamis sore (16/5/2019). Rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.452 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.463 per dolar AS.

"Bank Indonesia hari ini memutuskan untuk mempertahankan bunga acuannya di level 6 persen. Keputusan tersebut sejalan dengan menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Bank Indonesia (BI) juga memproyeksikan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada tahun ini akan mencapai 2,5-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya 2,5 persen dari PDB.

"Artinya bank sentral sudah memperkirakan bahwa tahun ini CAD masih akan sulit diberantas, bahkan berpotensi untuk semakin melebar. Hal ini disebabkan meningkatnya ketidakpastian perekonomian global yang berdampak pada kinerja ekspor Indonesia," ujar Ibrahim.

Defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal-I 2019 sebesar 7 miliar dolar AS atau setara dengan 2,6 persen dari PDB, jauh lebih lebar dari defisit periode yang sama tahun lalu 5,19 miliar dolar AS atau 2,01 persen dari PDB.

Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump berencana menunda kenaikan bea masuk terhadap mobil dan suku cadang dari Eropa hingga enam bulan. Sejatinya, Gedung Putih menghadapi tenggat waktu pada Sabtu (18/5/2019) ini untuk menentukan apakah pihaknya jadi mengeksekusi kenaikan bea masuk terhadap mobil dan suku cadang dari Benua Biru tersebut, yang didasarkan pada alasan keamanan nasional.

Selepas Sabtu, pemerintahan AS akan memiliki waktu selama 180 hari untuk menentukan keputusan asalkan pihaknya tetap menggelar negosiasi dengan negara-negara mitra dagang.

"Trump nampaknya tak mau mengambil risiko memantik perang dagang ronde baru di tengah perang dagang dengan China yang tengah tereskalasi. Jika jadi dieksekusi, pihak Uni Eropa sebelumnya sudah menyiapkan daftar barang yang akan dikenakan bea masuk balasan," kata Ibrahim.

Rupiah pada Kamis pagi dibuka menguat Rp14.453 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.443 per dolar AS hingga Rp14.471 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.458 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.448 per dolar AS.



Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar