Jumat, 26 April 2019

Wahidin Halim Himbau Warganya Tak Termakan Isu People Power

Gubernur Banten, Wahidin Halim, saat memberikan sambutan di acara Harlah NU ke-96 yang digelar PWNU Banten di Lapangan Lapas Anak, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (23/3/2019), yang juga dihadiri oleh Cawapres Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin. | AKURAT.CO/Kosim Rahman

Wahidin Halim yang merupakan gubernur Banten, menghimbau warganya agar  tidak terhasut dengan isu penggerakan massa atau people power yang menurutnya bisa merusak keamanan.

Wahidin meminta warganya untuk terus menjaga kondusifitas Banten pasca pemilu kemarin.

"Terkait ada yang mengatakan isu people power itu masyarakat jangan sampai terganggu, jangan emosional, jangan sampai terjebak. Kalau ada suatu isu, tabayyun saja atau konfirmasi tentang isu tersebut," ujar Wahidin, Kamis (25/4/2019).

Menurut pria yang akrab disapa WH, perbedaan yang terjadi saat Pemilu kemarin jangan sampai terus terbawa hingga pasca pemilu ini, apalagi jika sampai merusak persatuan dan kedamaian yang sudah terjalin di Provinsi Banten selama ini.

WH melakukan silaturahmi dengan para pegawai Kemenag yang aktif dalam kegiatan keagamaan, agar nantinya para tokoh dan pegawai Kemenag itu bisa mengajak masyarakat Banten untuk turut menjaga kondusifitas dan persatuan.

"Silaturahmi ini untuk menyatukan masyarakat. Agar masyarakat yang tadinya berbeda pilihan dan pendapat saat Pemilu tidak sampai dipertajam hingga menimbulkan pertikaian," jelas WH.

WH menjelaskan, kondusifitas yang sudah terjadi di Banten saat Pemilu menurutnya merupakan hal yang membuktikan bahwa warga Banten adalah orang-orang yang cerdas dan bersatu. Meski begitu, dirinya mengaku terus bersinergi dengan aparat dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan ini pascapemilu ini.

"Rakyat Banten itu cerdas, sudah berapa kali Pemilu, Pilkada semua aman. Jumlah partisipasi masyarakat di Banten juga saya puas, lebih dari 70 persen kan, hampir 80," katanya.

Terkait adanya berita bohong atau hoax yang sering bermunculan saat ini sehingga memicu pertikaian, dirinya meminta agar warga Banten bisa selektif, supaya tidak melakukan respon yang salah atas suatu berita.

"Kan kalau istilah pak Kanwil Kemenag itu 'saring' dan 'sharing' jadi disaring dulu, tabayyun dulu baru setelah itu bisa sharing," jelasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar