Senin, 01 April 2019

Pabrik Asing di China Semakin Banyak Yang Gulung Tikar

Karyawan bekerja di produksen sepeda di Manufacture Francaise du Cycle (MFDC) di Machecoul, Prancis, 2 Oktober 2017. | REUTERS

Pada bulan Maret, sejumlah pabrik asing di China banyak yang mengakhiri aktivitasnya di tengah meningkatnya upah tenaga kerja dan melemahnya penjualan.

Hal tersebut menambah rentetan penutupan pabrik asing mulai dari produsen mobil hingga barang elektronik di China dalam beberapa bulan terakhir.

"Sony Corp akan menutup pabrik smartphone dan akan menghentikan produksi pada akhir Maret. Dalam sektor yang sama, salah satu pabrik Samsung Electronics telah menghentikan operasinya di China tahun lalu," ungkap salah seorang yang akrab dengan ini yang dilansir dari Reuters, Senin (1/4/2019).

Penutupan pabrik ini memicu peningkatan potensi jumlah pengangguran. Untuk Febuari sendiri, tingkat pengangguran China naik menjadi 5,3%. Angka ini berada hampir ke level tertinggi selama dua tahun terakhir.

Para pembuat kebijakan telah mengakui bahwa ekonomi China saat ini berada di bawah tekanan.

Program tahunan yang dilakukan pemerintah untuk mengekang risiko utang dan polusi telah menghalangi investasi baru, sementara perang dagang dengan Amerika Serikat telah merugikan eskpor China, bahkan mengancam pasar tenaga kerja.

Beijing berencana mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk kebutuhan pembangunan jalan, jalur kereta api dan pelabuhan, bersamaan dengan alokasi sekitar RMB2 triliun atau USD297,27 miliar untuk pemotongan pajak dalam rangka mengurangi beban pengusaha.

Beberapa analis percaya stimulus pemerintah tersebut baru akan efektif pada pertengahan tahun. Data sebelumnya menunjukkan bahwa keuntungan industri China turun 14 persen, ini merupakan penurunan terdalam sejak 2011.



Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar