Senin, 21 Januari 2019

Wow! Preman Tanah Abang Berpenghasilan Rp25 Juta Per Hari Ujar Ombudsman

Suasana di Skybridge Tanah Abang sedang dalam tahap uji coba. | AKURAT.CO/Sopian

Aksi Kerusuhan yang terjadi dikawasan Tanah Abang pada Kamis (17/1/2019) diduga terjadi karena preman kehilangan sumber uang. Hal tesebut menurut dugaan Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya.

Teguh Nugroho, Selaku ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya menjelaskan, para preman di Tanah Abang kehilangan mata pencahariannya setelah Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge beroperasi. Pasalnya, sebelum JPM dibangun, para pedagang yang melapak di Jalan Jatibaru Raya menyetor sejumlah uang ke preman. 

"Kan preman ada potensi kehilangan pendapatan dari pedagang ini," kata Teguh ketika dihubungi Senin (21/1/2019).

Menurut Teguh, pendapatan preman semakin banyak, ketika pemprov menyediakan tenda untuk berjualan kepada PKL. Terlebih, banyak PKL yang berasal dari luar kota ikut-ikutan jualan di jalan itu.

"Nah kemudian muncul pedagang baru di Jalan Jatibaru yang kemudian mengklaim sebagai PKL Jati Baru. Padahal waktu kami verifikasi orang - orang ini enggak ada," tambahnya.

Teguh kemudian merinci, kini sebanyak 446 pedagang melapak di JPM. Sementara pedagang yang direlokasi ke Blok F sebanyak 50 orang. Berdasarkan data itu, lanjut Teguh, para preman yang biasanya meraup uang hingga jutaan rupiah, kini tidak memiliki penghasilan. Mengingat, para pedagang yang direlokasi kini membayar uang retribusi ke PD Sarana Jaya. 

"Mereka (PKL ke preman) bayarnya Rp50 ribu satu orang per hari (sebelum direlokasi).  500 (pedagang) dikali 50 ribu orang saja sudah Rp25 juta per hari loh," bebernya.

Teguh juga menduga pedagang baru yang tidak direlokasi ke JPM dan kini menempati trotoar di Jalan Jatibaru Raya masih rutin membayar kepada preman. Namun, untuk kisaran uang yang diberikan PKL ke preman belum diketahui.

"Nah update data terbaru kami belum tahu lagi, tapi yang lama - lama itu. Bisa dibayangkan jadi sekarang ada penambahan dari warga yang tidak mau masuk ke Blok F saja ada 149 orang," pungkasnya.


Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar