Senin, 28 Januari 2019

Subhanallah! Suster Katolik Berjalan di Antara Puluhan Ribu Muslimat NU

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Harlah ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU)  
| ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Peringatan Hari lahir Muslimat Nahdlatul Ulama, hari ini diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam acara tersebut hadir pula Presiden Joko Widodo dan diramaikan sedikitnya 100.000 Muslimat NU yang datang dari berbagai daerah.

Dalam media sosial, selain banyak yang membicarakan pesan-pesan positif dari ucapan para tokoh yang hadir, netter juga membahas kehadiran suster-suster Katolik di antara puluhan ribu umat Islam. Salah satu foto yang viral menunjukkan suster-suster itu berjalan kaki di atas karpet merah. Kehadiran mereka dimaknai mayoritas netter sebagai pesan tentang kerukunan antar umat beragama.

M. Syarifudin Zuhri melalui akun Twitter @zuhri_17 mengangkat pesan perdamaian dari Gus Dur dalam tweet. "Yang dilarang agama itu perpecahan bukan perbedaan. - Gus Dur - Subhanallah ..." katanya.


Ayatullah Zubairi yang menggunakan akun @zubairi_ memberikan makna bahwa tidak ada irisan dan batasan yang menyekat. Semua menyatu dalam satu bingkai: Indonesia

Menurut @Itsnanda4 kehadiran tokoh lintas agama dalam peringatan hari lahir Muslimat NU mencerminkan persatuan. "Inilah budaya asli milik NKRI," katanya.

"Ramah dan untuk seluruh ummat," Nurin Hidayah menambahkan komentar.‏

Herman Alimin yang menggunakan akun @HermanAlimin mengaku senang melihat kesejukan antar sesama anak bangsa. "Persatuan yang utama walaupun berbeda kepercayaan tetap bisa bersatu," katanya. "The real Indonesia," Handoko Lie menambahkan komentar.

Netter dengan akun @qitmr menggambarkan suster-suster tersebut sebagai tamu terhormat di acara Muslimat NU dan mereka mendapatkan karpet merah.

Kejadian lain yang juga memberikan pesan positif dalam acara itu adalah seorang perempuan sepuh yang digendong oleh anggota Banser. 
Tokoh muda NU yang juga politikus Partai Solidaritas Indonesia Mohamad Guntur Romli mengapresiasi apa yang dilakukan petugas. "Surga berada di telapak kaum ibu, pengabdian sahabat-sahabat Banser pada ibu-ibu yang sepuh pada acara #HarlahMuslimatNU73 luar biasa," ujar @GunRomli.

Pesan Jokowi

Presiden Jokowi berpesan agar Muslimat NU di seluruh Tanah Air turut serta berkontribusi mewujudkan Islam yang moderat.

"Kita ingin Islam moderat, moderasi Islam terus digaungkan," kata Presiden. Acara hari lahir Muslimat NU diketuai oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jakarta Anies Baswedan juga ikut hadir di sana.

"Sudah disampaikan oleh ibu Ketua Umum Muslimat NU, Ibu Khofifah Indar Parawansa bahwa Islam yang Aswaja yang penuh toleransi, yang penuh dengan moderasi, yang saling menghargai, saling menghormati, itulah semangat yang disampaikan oleh Muslimat NU," tambahnya.

Presiden Jokowi menyambut baik kehadiran lebih dari 100.000 anggota Muslimat NU dari berbagai penjuru nusantara ke Jakarta. "Kita merayakan Harlah Muslimat NU yang ke-73. Ini adalah organisasi yang besar yang kita lihat tadi lebih dari 100 ribu dari seluruh penjuru Tanah Air berkumpul di Gelora Bung Karno," jelasnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan harapan agar pada hari lahir Muslimat NU, ke depan makin bertambah jaya, barokah, dan Indonesia menjadi negara makmur dan sejahtera.

Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar