Senin, 18 Maret 2019

Masjid-masjid di Amerika Serikat Dijaga Polisi, Dampak Dari Teror di Selandia Baru

Penjagaan masjid di Amerika Serikat diperketat usai terjadinya penembakan massal di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang | REUTERS

Masjid-masjid di Amerika Serikat diperketat keamanannya usai aksi terorisme yang terjadi di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang.

Dilansir dari Reuters, Kepolisian New York dan kota-kota lainnya menerjunkan aparatnya untuk berpatroli di sekitar masjid dan lokasi salat Jumat lainnya. Langkah itu diambil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan meski tak ada tanda-tanda ancaman.

Kepala Council on Amerincan-Islamic Relations (CAIR), Nihad Awad, menyerukan agar umat muslim tidak takut beribadah di masjid Amerika Serikat.

Sebenarnya, sudah bertahun-tahun umat muslim di Amerika Serikat terbiasa dengan patroli polisi, petugas bersenjata, dan petugas keamanan swasta untuk menjaga jalannya salat Jumat di masjid. Penjagaan kerap diperketat usai insiden penembakan massal yang beberapa di antaranya terjadi di rumah ibadah, termasuk gereja, sinagoge, dan gurudwara.

CAIR menuturkan, muslim dan kelompok minoritas lainnya menjadi sasaran fanatisme sejak Donald Trump terpilih pada 2016. CAIR pun menyebut fanatisme ini akibat dari Islamofobia, supremasi kulit putih, dan rasisme ala kebijakan pemerintah Trump.

Manifesto pelaku teror di Selandia Baru itu juga memuji Trump sebagai simbol identitas dan tujuan bersama kulit putih yang baru. Gedung Putih pun tak mau menanggapi cuplikan pernyataan manifesto yang menyebut Trump ini.

"Kini, teroris itu telah menyebut orang paling kuat di dunia, yaitu Presiden Trump. Saya ingin katakan kepada Trump: Tuan Trump, seluruh ucapan Anda itu penting. Kebijakan-kebijakan Anda itu penting. Semua itu memengaruhi kehidupan orang-orang yang tak berdosa di negeri ini dan di seluruh dunia," tegas Awad.

Di sisi lain, orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan massal itu. Gedung Putih menyebutnya sebagai tindakan kebencian yang kejam.

CAIR mendesak para jemaah di Amerika Serikat dan di seluruh dunia untuk memperketat keamanan.

"Tidak ada yang tidak mungkin di situasi seperti ini. Kami hanya bisa mengandalkan dan pasrah kepada Tuhan," ucap Khalid Siddiq, pengurus masjid Al-Farooq di Atlanta.



Sumber: AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar