Senin, 10 September 2018

Korban Tewas Gempa Hokkaido Jadi 42 Orang, PM Jepang Kunjungi Wilayah Gempa


Korban tewas akibat Gempa Bumi di Hokkaido bertambah menjadi 42 orang hingga Minggu (9/9). Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengunjungi wilayah yang terdampak gempa bumi.Abe mengunjungi kota dan pusat komersial Sapporo, tempat gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) yang mengakibatkan rumah roboh dan jalanan menjadi retak.

Dia juga mengunjungi Atsuma, kota pedesaan kecil yang memiliki korban tewas terbesar akibat gempa. Kawasan pemukiman di kota itu hancur saat bukit longsor akibat kekuatan gempa sehingga menciptakan bekas warna coklat di wilayah itu.

Setelah bertemu para pemimpin politik dan warga di tempat pengungsian, Abe segera kembali ke Tokyo untuk menggelar rapat kabinet. Pemerintah mengeluarkan dana USD4,9 juta dari dana cadangan untuk bencana tersebut.

“Kita harus menciptakan kerangka kerja pada kawasan yang terkena dampak agar warga dapat mengambil langkah darurat dan membangun kembali,” kata Abe saat rapat kabinet, dikutip Channel News Asia.

Abe juga menjelaskan korban tewas bertambah menjadi 42 orang. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga secara terpisah menjelaskan satu orang masih hilang.

Abe mengunjungi wilayah bencana saat operasi search and rescue (SAR) berlangsung untuk mengambil jasad yang tertimbun longsor atau puing bangunan. “Ada hujan beberapa kali di Atsuma. Pekerjaan berlanjut untuk mencari korban hilang,” papar pejabat manajemen bencana regional.

PM Jepang menjelaskan, pemerintah telah mengerahkan sekitar 40.000 personel, termasuk pasukan bela diri untuk mencari korban hilang dengan alat berat, buldozer, anjing pelacak dan helikopter.

Sebanyak tiga juta rumah tangga di Hokkaido tak mendapat aliran listrik saat gempa merusak pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menyuplai listrik ke wilayah itu.


Kini listrik telah kembali mengalir pada hampir seluruh rumah tapi otoritas meminta warga dan bisnis menghemat listrik, terutama saat akhir pekan saat suplai listrik masih belum stabil.


Sumber   : Akurat.co

Editor       : Wahyudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar