Capres dan Cawapres nomor urut 01 dan 02 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saling bersalama setelah mengikuti Debat Perdana Capres di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (17/1/2019). | AKURAT.CO/Sopian
Kyai Ma'ruf Amin, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, mengungkapkan jika pola komunikasi politik Joko Widodo telah berubah, dari yang tadinya kalem menjadi menyerang. Menurut Kyai Ma'ruf, pria yang akrab disapa Jokowi itu hanya mengklarifikasi setiap fitnah dan berita bohong atau hoax yang ditujukan padanya.
"Itu bukan mengkritik, tetapi mengklarifikasi. Artinya menjernihkan, mungkin istilahnya yang beda," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan, di Jakarta, Senin (4/2/2019).
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menilai, kritik atau menyerang bukanlah karakter mantan gubernur DKI Jakarta itu. Dia meyakini apa yang dilakukan Jokowi adalah upaya menangkal hoaks.
"Masak Pak Jokowi mengkritik? Itu klarifikasi, meluruskan saja," jelasnya.
Seperti yang kita ketahui, ada elit dari paslon 02 yang mengkritisi Jokowi akhir pekan lalu. Di antaranya, Ketua Departemen Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menduga Presiden Joko Widodo tengah panik. Menurut Pipin, kepanikan karena Jokowi sadar elektabilitasnya yang merosot.
Pipin mengatakan, ada perubahan dalam gaya komunikasi politik Presiden Jokowi. Dalam pandangan Pipin, belakangan ini Jokowi rajin menyerang Prabowo Subianto yang menjadi rival di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Itu termasuk bagian dari manangkal hoax," ungkapnya.
Sumber: AKURAT.CO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar