Mus Mulyadi (kanan) | Instagram/endahlaras_
Dalam dunia musik tanah air, nama Mus Mulyadi dikenal sebagai maestro keroncong. Sejumlah karyanya yang melekat yakni Kota Solo, Dinda Bestari, Telomoyo dan Jembatan Merah.
Mus Mulyadi menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta pada Kamis (11/4/2019), setelah melawan penyakit diabetes. Mus Mulyadi meninggal dunia di usia 74 tahun,
Di tengah perjuangannya melawan penyakit diabetes, kondisi kesehatannya pun menurun hingga menyebabkan kebutaan. Kendati demikian, kecintaannya terhadap musik tak membuat Mus Mulyadi berhenti berkarya walau dalam keadaan buta.
"Iya (buta) masih nerima, masih banyak job, masih nyanyi terus dan nyanyi di Bandung di Jogja itu honornya gak sedikit, kalau pelayanan gereja dia mau," ujar Helen Sparingga, istri Mus Mulyadi di rumah duka Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
"Pokoknya hidupnya udah baik banget dia hidup dalam kebenaran, suami aku udah merasa mungkin, karena dia ada gula dan buta itu. Tapi dia nggak marah nggak pernah ngeluh, selalu ikhlas, dia buta tapi hati dan matanya terang," tambah Helen mengenang sosok suaminya tersebut.
Sumber: AKURAT.CO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar